Tahniah Ucapan Hari Raya Idul Fitri

Tahniah / تهنئة ucapan Selamat Hari Raya Id

Di Indonésia, masyarakat berucap “Minal ‘ãidĩn wal fãizĩn“/ من العائدين والفائِزين, artinya bukan mohon maaf lahir batin. Minta maaf itu tidak harus pada Hari Raya Idul Fitri, kapanpun bisa minta maaf, yaitu begitu kita tau berbuat salah, maka saat itu pula seharusnya kita minta maaf.

Makna sesungguhnya dari “Minal ‘ãidĩn al fãizĩn” adalah semoga kita termasuk dari orang-orang yang ‘ãidĩn/yang kembali dan orang-orang yang fãizĩn/yang menang. Pertanyaanya, kembali dari mana atau kembali ke mana? dan menang, menang atas siapa atau menang atas apa?

Selengkapnya begini jawabannya

جَعَلَنَا اللَّهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْعَائِديْنً الْفًائِزيْنَ، وَأَدْخَلَنَا وَإِيَّاكُمٍ فِى زُمْرَةِ الْمُوَحَِدِيْنَ. أمِيْنْ.

Ja’alanalloohu wa iyyaakum minal ‘aaidiyna wal faaiziyna , wa adkholanalloohu wa iyyaakum fiy Zumrotil muwahhidiyn .

Artinya, “Semoga Allõh menjadikan kami dan antum termasuk orang yg kembali (suci) dan menang (atas hawa nsfsu), dan smg Allõh memsukkan kami dan antum ke dalam golongan orang yg “muwahhidĩn” (orang-orang yang bertauhĩd) Aamĩn,yã Robbal ‘ãlamĩn.

Itu bukan Hadĩts, itu kebiasaan masyarakat ajah. Di Malaysia tentunya sama, saya pernah dapat WA dari orang Malaysia yang berucap “minal ‘ãidĩn wal fãizĩn“. Pertanyaannya, orang itu adalah asli penduduk Malaysia atau malah orang Indonesia yang tinggal di Malaysia?

Di Mesir, kata orang yang paham tentang Mesir, meréka orang Mesir berucap “Kullu ‘ãm wa antum bikhoir” (setiap tahun semoga antum selalu dalam keadaan yang baik).. Menurut Hadïts Hasan Riwayat Jubair bin Nufair:

كَانَ أَصْحَابُ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا تَلَقَّوْا يَوْمَ الْعِيْدِ، يَقُوْلُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ، ” تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنّا وَمِنْكُمْ.”

Artinya, “Adalah para sahabat Rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wa sallam , apabila bertemu di Hari Hari Raya / Yumal ‘Iyd sebagian berkata kepada sebagian yg lain Taqobbalalloohu minnaa wa minkum.”

Hadits ini diriwayatkan oléh AlHãfidh Ibnu Hajar Al ‘Asqolaaniy dalam Fathul Bari, bahwa Sanad Hadĩtsnya dinilai sebagai “Hasan”

Kemudian ucapan selamat hari raya mana yang harus kita pilih?

Kalau Pak Taslim / Mbah Lim 12 cucu tentunya memilih “Taqobbalallõhu minnã wa minkum” karena hal itu berdasar Hadĩts Hasan. Karena dalam Hadĩts di atas dikatakan ada lafal >

كَانَ أًصْحًابُ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا تَلَقَّوْا يَوْمَ الْعِيْدِ، يَقُوْلُ بَعْضُهُمْ لِبَعض، _” تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَا وَمِنْكُمْ”

Dalam Hadĩts Hasan di atas, adalah para sahabat Rosulullah apabilabila bertemu pada hari ‘ĨD / hari Raya … saling mengucapkan Taqobbalalloohu minnaa wa minkum

Lafal Hari Raya itu, lafalnya bersifat “umum” tidak disebutkan khusus untuk ‘Ĩdul Fitri saja,” maka tahniah “Taqobbalallõhu minnã wa minkum” bisa diterapkan pula pada Hari Raya ‘Ĩdul Adlhã.

Wallõhu a’lam

Oleh: Pak Taslim (Mbah Lim 12.Cucu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »