Margoagung, Sleman — Suasana khusyuk dan penuh makna mewarnai Pengajian Malam Kamis Legi yang diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Margoagung di Masjid Uswatun Hasanah, Dusun Beteng, Margoagung, Seyegan, Sleman, Rabu malam (15 Oktober 2025). Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan PRM Margoagung, anggota pengajian malam Kamis, serta jamaah setempat yang antusias mengikuti rangkaian acara.

Pengajian menghadirkan Ustadz Arif Munadjat, S.Pd.I. sebagai penceramah yang membawakan tausiah bertema “Tiga Wasiat Nabi sebagai Pedoman Hidup Muslim.” Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan pesan-pesan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan dalam Musnad Imam Ahmad, Sunan Ibnu Maja h, dan sumber lainnya, melalui hadis dari Abu Ayub Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu.Hadis tersebut berbunyi:

إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ وَلَا تَكَلَّمْ بِكَلَامٍ تَعْتَذِرُ مِنْهُ غَدًا وَاجْمَعْ الْإِيَاسَ مِمَّا فِي يَدَيْ النَّاسِ

Artinya: “Jika kamu hendak melaksanakan shalat, shalatlah seperti shalat terakhir, janganlah mengucapkan sesuatu yang membuatmu menyesal di kemudian hari, dan tanamkanlah keputusasaan terhadap apa yang dimiliki manusia.”

Menurut Ustadz Arif, hadis ini memuat tiga wasiat penting Rasulullah, yaitu: menjaga shalat, menjaga ucapan, dan menumbuhkan sifat qana‘ah dengan menggantungkan hati hanya kepada Allah. Dalam wasiat pertama, beliau menjelaskan bahwa seorang mukmin hendaknya melaksanakan shalat seolah-olah itu adalah shalat terakhir dalam hidupnya. “Ketika seseorang sadar bahwa bisa jadi itu shalat terakhirnya, ia akan beribadah dengan penuh kekhusyukan dan keikhlasan,” ujar Ustadz Arif. Shalat yang dilakukan dengan kesungguhan hati akan menjadi sumber ketenangan dan penghalang dari keburukan.

Wasiat kedua, lanjutnya, berkaitan dengan menjaga lisan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Mu‘adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu:

ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ! وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ – أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ – إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ

“Lisan adalah anggota tubuh yang paling berbahaya. Banyak orang terjerumus ke dalam dosa besar karena tidak berhati-hati dalam berbicara,” jelasnya. Ustadz Arif mengingatkan sabda Nabi:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

(HR. Bukhari dan Muslim)

“Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.”

Adapun wasiat ketiga mengajarkan pentingnya qana‘ah, tidak menggantungkan hati pada manusia, tetapi hanya kepada Allah. Ustadz Arif mengutip sabda Rasulullah:

وَأَجْمِعِ الْيَأْسَ مِمَّا فِي يَدَيْ النَّاسِ

dan firman Allah Ta‘ala:

أَلَيْسَ اللَّهُ بِكَافٍ عَبْدَهُ
“Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya?” (QS. Az-Zumar [39]: 36)

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya).” (QS. At-Thalaq [65]: 3)

Selain tausiah, kegiatan tersebut juga diisi dengan pentasyarufan dua beasiswa pendidikan untuk putra-putri jamaah, serta pemberian lima paket sembako bagi jamaah yang membutuhkan. Kegiatan sosial ini menjadi wujud nyata kepedulian PRM Margoagung terhadap warga sekitar. (@admin prm 2025)

By Ali